Proyek Loon, ambisi Google untuk menyebarkan internet ke pelosok dunia melalui balon udara raksasa, akhirnya harus dihentikan. Proyek yang dimulai pada tahun 2011 ini, meskipun sempat menunjukkan harapan besar, tidak mampu mencapai kelayakan komersial dan harus ditutup dalam beberapa bulan ke depan.
Misi Mulia Loon
Loon didirikan dengan tujuan mulia: menyediakan akses internet bagi masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh infrastruktur internet konvensional. Balon-balon raksasa Loon, terbuat dari lembaran polietilen seukuran lapangan tenis dan diterbangkan di stratosfer, bertindak sebagai satelit atau “BTS udara” yang memancarkan sinyal internet.
Upaya di Indonesia
Indonesia termasuk salah satu negara yang menunjukkan minat pada Loon. Indosat Ooredoo dan Kominfo pernah terlibat diskusi awal untuk menggunakan Loon di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Uji coba Loon di Indonesia juga sempat dilakukan pada tahun 2014-2015, namun terbentur regulasi terkait penggunaan frekuensi.
Harapan yang Pupus
Meskipun Loon menunjukkan potensi besar, beberapa faktor menghambat kelanjutannya. Biaya operasi yang tinggi dan belum terbukti secara komersial menjadi alasan utama penghentian proyek ini. Google sendiri akan fokus pada proyek lain untuk menyediakan akses internet ke daerah terpencil.
Penutup
Penghentian Loon menjadi kehilangan besar bagi dunia teknologi dan upaya untuk mewujudkan kesetaraan akses internet. Meskipun Loon gagal, proyek ini menunjukkan tekad dan inovasi Google dalam memecahkan masalah konektivitas global. Kita berharap teknologi baru di masa depan dapat mengatasi hambatan yang dihadapi Loon dan mewujudkan mimpi internet untuk semua.